Pages

Rabu, 29 Januari 2025

TBC : Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatan



 Tuberkulosis atau TB adalah penyakit yang tentunya sudah sangat umum Anda dengar. Ya, TB termasuk salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri, di mana bakteri ini berpotensi menyerang berbagai organ tubuh, termasuk paru-paru.

 

Fakta menunjukkan, Indonesia menempati peringkat ketiga dengan jumlah penderita TBC terbanyak di dunia, setelah India dan China. Selain itu, masih terdapat masyarakat yang mempercayai mitos seputar TB. Oleh karena itu, untuk mengantisipasinya, mari pahami beberapa informasi seputar TB yang disajikan di bawah ini.

 

Apa itu TB?

 

Tuberkulosis atau TB adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam paru-paru dan mengakibatkan pengidapnya mengalami sesak napas disertai batuk kronis.

 

Lantas, apakah TB menular? Ya, TB adalah salah satu penyakit menular yang perlu Anda waspadai. Menurut data dari WHO, pada tahun 2020 sebanyak 1,5 juta orang meninggal akibat penyakit TB.

 

Bahkan kini, TB adalah penyakit yang menduduki peringkat kedua dalam daftar penyakit paling banyak menyebabkan kematian setelah COVID-19. Meski begitu, TB masih bisa diobati dengan penanganan yang tepat. Namun angka tersebut tidak lebih banyak dari jumlah pasien yang berhasil diselamatkan. Sejak tahun 2000-2018, 58 juta nyawa berhasil melawan penyakit ini dengan pengobatan medis.

 

Jadi, bagaimana penularan TB terjadi? TB adalah penyakit yang dapat menular secara droplet, yaitu ketika seseorang tidak sengaja menghirup percikan ludah dari orang lain pengidap TB. paling sering melalui batuk atau bersin, sehingga risikonya cukup tinggi.

 

Penyebab TBC Paru

 

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, TB adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi bakteri, tepatnya Mycobacterium tuberculosis. Tahap infeksi bakteri pada pengidap TB melewati tiga tahapan, di antara sebagai berikut.

 

1. Infeksi Primer 

Tahap ini terjadi saat udara yang mengandung bakteri penyebab TB terhirup oleh hidung atau mulut hingga masuk menuju paru-paru dan berkembang biak.

 

2. Infeksi Laten

Ketika bakteri mulai berkembang, sistem imun akan melakukan perlawanan. Ketika sistem imun berhasil melawannya, maka bakteri akan “tertidur” dan tidak aktif menginfeksi. Sehingga, orang yang terinfeksi tidak akan merasakan gejala apapun.

 

3. Infeksi Aktif

Sebaliknya, saat imun tubuh tidak berhasil melawan bakteri yang masuk dan berkembang biak, maka bakteri akan bebas menyerang sel-sel sehat pada paru-paru. Kondisi ini akan membuat pengidapnya merasakan gejala.

 

Gejala TB Paru

 

Ciri-ciri TB paru yang menginfeksi seseorang pada awalnya memunculkan gejala utama sebagai berikut:

  1. Sesak nafas.
  2. Batuk berlangsung lama hingga lebih dari 3 minggu.
  3. Batuk berdarah.
  4. Dada terasa nyeri.

 

Selain gejala TB paru di atas, adapun gejala yang biasanya muncul, di antaranya adalah:

  1. Demam.
  2. Menggigil.
  3. Mudah merasa lelah.
  4. Berat badan turun drastis.
  5. Nafsu makan menghilang.
  6. Berkeringat di malam hari.

 

Kemunculan gejala-gejala tersebut biasanya akan berbeda di beberapa orang. Sehingga antara satu dan lainnya tidak bisa dijadikan sebagai acuan. Apabila Anda merasakan beberapa gejala di atas, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

 

Diagnosis TB Paru

 

TB adalah penyakit yang sering menyerang sistem pernapasan, tepatnya organ paru-paru. Berikut ini beberapa tes yang umumnya dilakukan untuk pemeriksaan penyakit TB paru:

 

Tes Darah: Melalui tes darah, dokter akan mengukur reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri Mycobacterium tuberculosis. Dari tes ini akan diketahui apakah seseorang memiliki TB laten atau aktif.

Tes Dahak: Setelah melakukan rontgen dada dan dokter menemukan indikasi TB, maka akan dilakukan tes dahak untuk mengetahui obat yang cocok bagi pengidapnya.

Tes Mantoux: Tes ini menggunakan alat bernama TST (Tuberculin Skin Test) untuk menyuntikkan zat tuberkulin di bawah kulit lengan. Kemudian, dalam 48-72 jam, dokter akan memeriksa pembengkakan pada posisi penyuntikan. Bila timbul benjolan merah pada ukuran tertentu, maka seseorang dinyatakan kemungkinan positif TBC.

 

Komplikasi Penyakit TB Paru

 

Saat seseorang mengidap TB paru dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat, maka kemungkinan komplikasi saat bisa terjadi. Seiring perkembangannya, bakteri TB paru tidak hanya menginfeksi paru-paru tetapi juga bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.

 

Nah, beberapa komplikasi yang mungkin dialami oleh pengidap TB adalah sebagai berikut:

  1. Kerusakan sendi.
  2. Kelainan pada jantung.
  3. Nyeri punggung.
  4. Masalah pada ginjal dan hati.
  5. Peradangan selaput otak atau meningitis.

 

Pengobatan TB Paru

 

Meski berisiko fatal, namun TBC adalah penyakit yang masih bisa disembuhkan asalkan melalui penanganan secara tepat. Biasanya, dokter akan menganjurkan pengidap TB paru untuk mengonsumsi obat selama 6-12 bulan.

 

Obat TB paru umumnya mengandung jenis antituberkulosis, yaitu antibiotik yang khusus digunakan untuk mematikan infeksi bakteri TB. Pengobatannya sendiri terdiri dari 2 tahap yaitu intensif dan lanjutan.

 

Berikut beberapa obat TBC paru yang digunakan pada tahap pengobatan pertama:

  1. Pyrazinamide
  2. Isoniazid
  3. Streptomisin
  4. Rifampin
  5. Ethambutol 

 

Ketika seseorang mengalami resisten terhadap obat antituberkulosis, maka Ia harus menjalani pengobatan lini kedua menggunakan obat TBC paru berikut ini:

  1. Pyrazinamide
  2. Amikacin bisa diganti dengan kanamycin
  3. Ethionamide atau prothionamide
  4. Cycloserine atau PAS
  5. Capreomycin
  6. Para-aminosalicylic acid (PAS)
  7. Ciprofloxacin
  8. Ofloxacin
  9. Levofloxacin

 

1 komentar: